Geng Tak Puasa Kena Tarbiyah Di Tanah Kubur

Ini mungkin kaedah yang agak berkesan untuk beri pengajaran kepada orang-orang yang tak puasa. Bagi tarbiyah di tanah perkuburan supaya ingat mati sikit... #VivaViral



MENINGGALKAN PUASA RAMADHAN TERMASUK DOSA BESAR

Oleh
Ustadz Abu Ismaโ€™il Muslim al-Atsari

Puasa memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Ia salah satu dari rukun Islam yang lima. Barangsiapa berpuasa untuk mencari ridha Allรขh Azza wa Jalla dan sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam , maka ia akan meraih kebaikan dan keutamaan yang sangat besar. Oleh karena itu kewajiban kaum Muslimin memperhatikan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

MAKNA PUASA
Dalam bahasa Arab, puasa disebut dengan shaum atau shiyรขm, artinya menahan. Adapun menurut istilah syariโ€™at, Syaikh Muhammad bin Shรขlih al-โ€˜Utsaimin rahimahullah berkata, โ€œShaum adalah: beribadah kepada Allรขh Azza wa Jalla dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkan, mulai terbit fajar (shadiq) sampai matahari tenggelam. (Syarhul Mumtiโ€™, 6/298)

MACAM-MACAM PUASA
Para ulama menyebutkan bahwa puasa ada dua: puasa wajib dan sunnah.

โ€ข Puasa wajib, seperti puasa Ramadhรขn, kaffรขrah, dan nadzar.

โ€ข Puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, enam hari pada bulan Syawal, puasa Nabi Dawud, dan lainnya.

Selain itu ada juga puasa maksiat, seperti puasa pada hari โ€˜Idul Fithri dan Adh-ha, puasa mutih, puasa patigeni, puasa untuk mencari kesaktian, dan lainnya.

HUKUM PUASA RAMADHAN
Hukum Puasa Ramadhรขn sudah sangat dikenal oleh umat Islam, yaitu wajib, berdasarkan al-Qurโ€™รขn, al-Hadits, dan Ijmaโ€™. Barangsiapa mengingkari kewajiban puasa Ramadhรขn, maka dia menjadi kafir. (Lihat al-Wajรฎz, hlm. 189)

Allรขh Azza wa Jalla berfirman.

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ูƒูุชูุจูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ู ูƒูŽู…ูŽุง ูƒูุชูุจูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุชู‘ูŽู‚ููˆู†ูŽ

โ€œWahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [al-Baqarah/2:183]

Puasa Ramadhรขn merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima. Rasรปlullรขh Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ุจูู†ููŠูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฎูŽู…ู’ุณู ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู‚ูŽุงู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุฅููŠุชูŽุงุกู ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽุฌู‘ู ูˆูŽุตูŽูˆู’ู…ู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ

โ€œIslam dibangun di atas lima tiang: Syahadat Laa ilaaha illa Allรขh dan Muhammad Rasรปlullรขh; menegakkan shalat; memberikan zakat; haji; dan puasa Ramadhรขnโ€. [HR. al-Bukhรขri, no. 8; Muslim, no. 16]

Syaikh Abdul โ€˜Aziz ar-Rรขjihi -hafizhahullรขh- berkata, โ€œBarangsiapa mengingkari kewajiban puasa (Ramadhรขn), maka dia kafir, murtad dari agama Islam. Karena dia telah mengingkari satu kewajiban besar dan satu rukun dari rukun-rukun Islam, serta satu perkara yang diketahui dengan pasti sebagai ajaran Islam. Barangsiapa mengakui kewajiban puasa Ramadhรขn dan namun dia berbuka dengan sengaja tanpa udzur, berarti dia telah melakukan dosa besar, dia dihukumi fasik dengan sebab itu, namun tidak dikafirkan menurut pendapat yang paling kuat dari pendapat Ulama. Dia wajib berpuasa, dan Penguasa muslim (harus) menghukumnya dengan penjara atau dera atau kedua-duanya. Sebagian Ulama berkata, โ€œJika seseorang berbuka puasa Ramadhรขn dengan sengaja tanpa udzur, dia menjadi kafirโ€. [Ilmรขm bi Syai-in min Ahkรขmis Shiyรขm, hlm. 1]

ANCAMAN MENINGGALKAN PUASA RAMADHAN TANPA UDZUR (ALASAN)
Puasa Ramadhรขn merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima, maka orang yang meninggalkannya atau meremehkannya akan mendapatkan siksa yang pedih di akhirat.

Di antara hadits dan riwayat tentang bab ini adalah :

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจู’ูŠ ุฃูู…ูŽุงู…ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุจูŽุงู‡ูู„ูู‰ู‘ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู : ุจูŽูŠู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ู†ูŽุงุฆูู…ูŒ ุฅูุฐู’ ุฃูŽุชูŽุงู†ูู‰ ุฑูŽุฌูู„ุงูŽู†ู ููŽุฃูŽุฎูŽุฐูŽุง ุจูุถูŽุจู’ุนูŽู‰ู‘ูŽ ููŽุฃูŽุชูŽูŠูŽุง ุจูู‰ ุฌูŽุจูŽู„ุงู‹ ูˆูŽุนู’ุฑู‹ุง ููŽู‚ูŽุงู„ุงูŽ ู„ูู‰ูŽ : ุงุตู’ุนูŽุฏู’ ููŽู‚ูู„ู’ุชู : ุฅูู†ู‘ูู‰ ู„ุงูŽ ุฃูุทููŠู‚ูู‡ู ููŽู‚ูŽุงู„ุงูŽ : ุฅูู†ู‘ูŽุง ุณูŽู†ูุณูŽู‡ู‘ูู„ูู‡ู ู„ูŽูƒูŽ ููŽุตูŽุนูุฏู’ุชู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฅูุฐูŽุง ูƒูู†ู’ุชู ููู‰ ุณูŽูˆูŽุงุกู ุงู„ู’ุฌูŽุจูŽู„ู ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูŽุฃูŽุตู’ูˆูŽุงุชู ุดูŽุฏููŠุฏูŽุฉู ููŽู‚ูู„ู’ุชู : ู…ูŽุง ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุฃูŽุตู’ูˆูŽุงุชู ู‚ูŽุงู„ููˆุง : ู‡ูŽุฐูŽุง ุนููˆูŽุงุกู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุทูู„ูู‚ูŽ ุจูู‰ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูู‚ูŽูˆู’ู…ู ู…ูุนูŽู„ู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽ ุจูุนูŽุฑูŽุงู‚ููŠุจูู‡ูู…ู’ ู…ูุดูŽู‚ู‘ูŽู‚ูŽุฉูŒ ุฃูŽุดู’ุฏูŽุงู‚ูู‡ูู…ู’ ุชูŽุณููŠู„ู ุฃูŽุดู’ุฏูŽุงู‚ูู‡ูู…ู’ ุฏูŽู…ู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู : ู…ูŽู†ู’ ู‡ูŽุคูู„ุงูŽุกู ู‚ูŽุงู„ูŽ : ู‡ูŽุคูู„ุงูŽุกู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠููู’ุทูุฑููˆู†ูŽ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุชูŽุญูู„ู‘ูŽุฉู ุตูŽูˆู’ู…ูู‡ูู…ู’

Dari Abu Umรขmah al-Bรขhili, dia berkata: Aku mendengar Rasรปlullรขh Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œKetika aku sedang tidur, tiba-tiba ada dua laki-laki yang mendatangiku, keduanya memegangi kedua lenganku, kemudian membawaku ke sebuah gunung terjal. Keduanya berkata kepadaku, โ€œNaiklah!โ€ Aku menjawab, โ€œAku tidak mampuโ€. Keduanya berkata, โ€œKami akan memudahkannya untukmuโ€. Maka aku naik. Ketika aku berada di tengah gunung itu, tiba-tiba aku mendengar suara-suara yang keras, maka aku bertanya, โ€œSuara apa itu?โ€ Mereka menjawab, โ€œItu teriakan penduduk nerakaโ€. Kemudian aku dibawa, tiba-tiba aku melihat sekelompok orang tergantung (terbalik) dengan urat-urat kaki mereka (di sebelah atas), ujung-ujung mulut mereka sobek mengalirkan darah. Aku bertanya, โ€œMereka itu siapa?โ€ Mereka menjawab, โ€œMeraka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum waktunyaโ€. [HR. Nasรขโ€™i dalam as-Sunan al-Kubra, no. 3273; Ibnu Hibbรขn; Ibnu Khuzaimah; al-Baihaqi, 4/216; al-Hรขkim, no. 1568; ath-Thabarani dalam Muโ€™jamul Kabรฎr. Dishahihkan oleh al-Hรขkim, adz-Dzahabi, al-Haitsami. Lihat: al-Jรขmiโ€™ li Ahkรขmis Shiyรขm, 1/60]

Di dalam sebuah hadits diriwayatkan:

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽูู’ุทูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ูููŠ ุบูŽูŠู’ุฑู ุฑูุฎู’ุตูŽุฉู ุฑูŽุฎู‘ูŽุตูŽู‡ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‡ู ููŽู„ูŽู†ู’ ูŠูู‚ู’ุจูŽู„ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽู‡ู’ุฑูŽ ูƒูู„ู‘ูŽู‡ู

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, โ€œRasรปlullรขh Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œBarangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhรขn bukan dengan (alasan) keringanan yang Allรขh berikan kepadanya, maka tidak akan diterima darinya (walaupun dia berpuasa) setahun semuanya. [HR. Ahmad, no. 9002; Abu Dรขwud, no. 2396; Ibnu Khuzaimah, no.1987; dll]

Namun hadits didhaโ€™ifkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah, syaikh Syuโ€™aib al-Arnauth, syaikh al-Albani, dan lainnya, karena ada perawi yang tidak dikenal yang bernama Ibnul Muqawwis.

Walaupun hadits ini lemah secara marfรปโ€™ (riwayat dari Nabi) akan tetapi banyak riwayat dari para sahabat yang menguatkannya.

Diriwayatkan dari Abdulah bin Masโ€™รปd Radhiyallahu anhu bahwa dia berkata:

ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽูู’ุทูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุฑูุฎู’ุตูŽุฉู ู„ูŽู‚ููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุจูู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ุตูŽุงู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽู‡ู’ุฑูŽ ูƒูู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุบูŽููŽุฑูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุนูŽุฐู‘ูŽุจูŽู‡ู

Barangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhรขn dengan tanpa keringanan, dia bertemu Allรขh dengannya, walaupun dia berpuasa setahun semuanya, (namun) jika Allรขh menghendaki, Dia akan mengampuninya, dan jika Allรขh menghendaki, Dia akan menyiksanyaโ€. [Riwayat Thabarani, no. 9459, dihasankan oleh syaikh Al-Albani, tetapi riwayat yang marfรปโ€™ didhaโ€™ifkan. Lihat Dhaโ€™if Abi Dawud โ€“Al-Umm- 2/275]

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thรขlib Radhiyallahu anhu, bahwa dia berkata:

ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽูู’ุทูŽุฑูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ู…ูุชูŽุนูŽู…ู‘ูุฏู‹ุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู‚ู’ุถูู‡ู ุฃูŽุจูŽุฏู‹ุง ุทููˆู„ู ุงู„ุฏู‘ูŽู‡ู’ุฑู

Barangsiapa berbuka sehari dari (puasa) bulan Ramadhรขn dengan sengaja, berpuasa setahun penuh tidak bisa menggantinyaโ€. [Riwayat Ibnu Hazm dalam al-Muhalla, 6/184]

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa ada seorang laki-laki berbuka di bulan Ramadhรขn dia berkata :

ู„ุงูŽ ูŠูู‚ู’ุจูŽู„ู ู…ูู†ู’ู‡ู ุตูŽูˆู’ู…ู ุณูŽู†ูŽุฉู

Berpuasa setahun penuh tidak bisa menggantinya. [Riwayat Ibnu Hazm dalam al-Muhalla, 6/184]

Bahkan sahabat Ali bin Abi Thรขlib memberikan hukuman dera (pukulan) kepada orang yang berbuka di bulan Ramadhรขn, sebagaimana disebutkan di dalam riwayat :

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุทูŽุงุกู ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ู…ูŽุฑู’ูˆูŽุงู†ูŽุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ู: ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ููŠู‘ูŽ ุจู’ู†ูŽ ุฃูŽุจููŠ ุทูŽุงู„ูุจู ุฃูุชููŠูŽ ุจูุงู„ู†ู‘ูŽุฌูŽุงุดููŠู‘ู ู‚ูŽุฏู’ ุดูŽุฑูุจูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุฑูŽ ูููŠ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ, ููŽุถูŽุฑูŽุจูŽู‡ู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠู†ูŽ, ุซูู…ู‘ูŽ ุถูŽุฑูŽุจูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุบูŽุฏู ุนูุดู’ุฑููŠู†ูŽ, ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ุถูŽุฑูŽุจู’ู†ูŽุงูƒูŽ ุงู„ู’ุนูุดู’ุฑููŠู†ูŽ ู„ูุฌูุฑู’ุฃูŽุชููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅููู’ุทูŽุงุฑููƒูŽ ูููŠ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ.

Dari Athaโ€™ bin Abi Maryam, dari bapaknya, bahwa An-Najasyi dihadapkan kepada Ali bin Abi Thรขlib, dia telah minum khamr di bulan Ramadhรขn. Ali memukulnya 80 kali, kemudian esoknya dia memukulnya lagi 20 kali. Ali berkata, โ€œKami memukulmu 20 kali karena kelancanganmu terhadap Allรขh dan karena engkau berbuka di bulan Ramadhรขnโ€. [Riwayat Ibnu Hazm di dalam al-Muhalla, 6/184]

an-Najasyi ini adalah seorang penyair, namanya Qais bin โ€˜Amr al-Hรขritsi. Dia mengikuti Ali sampai Ali menderanya, kemudian dia lari menuju Muโ€™awiyah. Lihat: al-Jรขmiโ€™ li Ahkรขmis Shiyรขm, 1/60)

Semua riwayat di atas menunjukkan bahwa meninggalkan puasa sehari di bulan Ramadhan tanpa udzur merupakan dosa besar, maka bagaimana jika meninggalkan puasa sebulan penuh? Tentu dosanya lebih besar. Oleh karena itu seorang yang ingin selamat di dalam kehidupannya, hendaklah dia melaksanakan perintah-perintah Allรขh dan meninggalkan larangan-laranganNya, sehingga meraih keberuntungan di dunia dan akhirat.

Wallahul Mustaโ€™an.

Post a Comment

Copyright ยฉ 2025 VIVA TV MALAYSIA.
Designed by OddThemes